Selasa, 11 Maret 2008

GAGALNYA GERAKAN ISLAM

Belum jadi sih cuma ada pokok-pokok pikirannya aja.
Namun demikian kucoba menuangkannya dalam puisi.


"Debu-debu yang memeluk Islam" terhempas oleh gelombang perubahan
Bak ombak yang meunculkan buih-buih di lautan

Gelombang perubahan yang melahirkan "Generasi Buih"
yang hanya mampu berapologi dan melihat cela saudaranya sendiri
yang tak tahu menahu kekuatan musuh

Generasi yang menyembah sejarah dan lupa teladan Tuhan
tentang arti keadilan dan kasih sesama manusia
tentang masa depan manusia yang semestinya gemilang

Berpuas diri dengan kegagalan dan kesiaan
kematian di tengah jalan dan kesunyian di dalam penjara

Para martir yang belum tercerahkan
mulut menganga menunggu suapan

Hidup sengsara mendingan mati
melamar bidadari di dalam sunyi
di tengah dentungan suara menggelegar
bukan saja musuh tak berdaya yang mati
peradaban menjadi mati
saudara sendiri pun ikut terkapar

"Perjuangan ini masih panjang Kawan, masih perlu banyak ceceran keringat dan darah yang banyak, masih perlu tengkorak-tengkorak yang mengganjal pondasinya" keluhnya
seakan tak ingat perjuangan Muhammad yang hanya seperempat abad

Bukan ketidak sabaran yang kutawarkan
tapi teladan Nabi lah yang lebih utama
tentang arti kesabaran dan kesyukuran
tentang keikhlasan dan keistiqomahan
tentang kecerdasan dan kecermatan
tentang keberanian dan ketegasan
tentang cinta dan kasih sayang

Senin, 03 Maret 2008

Ephistoholic, Biblioholic And Workaholic to Dedication

Beberapa obsesi yang ingin aku wujudkan kedepannya adalah menjadi seorang "pecandu". Dalam artian yang positif kecanduan itu bisa menjadikan diriku seorang yang kreatif dan punya semangat tinggi untuk terus berkarya. Intelektualitas mesti dikedepankan disini, bukan semata untuk memenuhi "nafsu" ingin berekspresi, apalagi untuk menonjolkan ke"Narsis"an. Now Way

"Kecerdasan seorang wanita ada pada kecantikannya, sedangkan ketampanan seorang pria ada pada kecerdasannya" Imam Ali Bin Abi Thalib r.a.

Minggu, 02 Maret 2008

PUISINYA DIAN

ALHAMDULILLAH

Oleh : Dian Sastro feat Too Phat


Disaat waktu berhenti

Kosong..

Dimensi membutakan mata memekakan telinga

lalu diri menjadi hampa


Disaat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka


Sadarku akan hadirmu mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri


Sujudku pun takkan memuaskan inginku untuk haturkan segala sembah sedalam kalbu


Adapun kusembahkan syukur kepadamu ya Allah untuk nama, harta dan keluarga yang mencinta dan perjalanan yang sejauh ini tertempa

Alhamdulillah


Pilihan dan kesempatan yang membuat hamba mengerti tentang makna dunia

Semua ini berarti apabila dihayati


Alhamdulillah..


ALHAMDULILLAH..