Minggu, 27 Juli 2008

KELAUTAN INDONESIA

Laut Indonesia, ITB dan Pembangunan Bangsa Berbasis Kelautan Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail

Oleh:
Profesor Safwan Hadi
Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral
Institut Teknologi Bandung

SINOPSIS
Laut Indonesia secara tradisional hanya dijadikan sebagai sumber makanan danmedia transportasi. Dengan bertambahnya pemahaman tentang laut seiringdengan perkembangan sains dan teknologi, pemanfaatan laut tidak saja terbatas sebagai sumber makanan dan media transportasi tetapi jugasebagai sumber energi dan mineral, sumber air, dan penstabil iklim dunia. Indonesia yang ¾ luas wilayahnya adalah lautan, panjang garis pantainya 81 km, dan jumlah pulau sekitar 17500 menyimpan potensi sumber daya kelautan yang berlimpah yang memiliki arti strategis bagi pembangunan ekonomi nasional berbasis kelautan.

Aspek pembangunan kelautan di Indonesia telah menjadi fokus penting dalam pembangunan bangsa. Wilayah laut Indonesia telah dijadikan tumpuan harapan di masa depan melalui optimasi pemanfaatan sunber daya kelautan baik hayati maupun nonhayati guna peningkatan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.

Telah disadari bahwa pembangunan bangsa Indonesia haruslah berbasis pada sumber daya kelautan mengingat Indonesia memiliki sumber daya kelautan yang besar sehingga memiliki daya saing yang tinggi dibidang kelautan. Namun pemanfaatan sumber daya kelautan di Indoneisa masih bersifat sektoral dan secara dominan dicirikan oleh kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstraktif atau pengurasan dan pengerukan sumber daya kelautan yang menyebabkan kerusakan lingkungan laut.

Agar dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan secara berkelanjutan salah satu faktor penting adalah penguasaan sains dan teknologi dan penerapannya secara terpadu dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan. Kebutuhan yang semakin meningkat akan energi, makanan, produk-produk kelautan dan isu pencemaran laut, kerusakan daerah pesisir, berkurangnya biodiversity laut, fenomena El Nino dan kenaikan muka laut menuntut pengembangan ilmu kelautan yang bersifat holostik, interdisiplin dan keharusan melakukan kerjasama internasional.

ITB sebagai perguruan tinggi yang mengembangkan sains, teknologi dan seni dengan potensi kepakaran berbagai disiplin mempunyai peluang yang sangat besar dalam pembangunan bangsa berbasis kelautaan melaui penerapan sains dan teknologi yang bersifat holistik dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan.

Pidato ilmiah ini berisi tiga bagian. Pada bagian pertama akan disampaikan potensi kelautan Indonesia dan permasalahannya. Pada bagian kedua akan dibahas konstribusi Kelompok Keahlian Oseanografi FIKTM dalam pengembangan riset kelautan dan pada bagian ketiga akan disampaikan pemikiran penulis tentang peranan ITB dalam pembangunan bangsa berbasis kelautan.

© 2007 :: Majelis Guru Besar Institut Teknologi Bandung ::
Sekretariat : Jl. Surapati no.1A , Bandung, Indonesia
Telp : (022) 2512532 Ext.200, Fax: (022) 2512532

1 komentar:

Anonim mengatakan...

syang,,tidak tertulis lengkap agian 1,2 dan 3 nya..